sekarang hampir setiap hari engkau ke mari
bermain angin dan singgah ke hamparan rumput di halaman rumahku
sesekali sungguh nyaman dan merdu engkau bernyanyi
namun aku tahu di dalam hatimu itu
tentu ada hasrat yang berbunga-bunga bagai awan mekar di langit biru.
dari sisi jendela ketika kita tiba-tiba bertemu mata
meski pun jadi curiga dengan gerakku, engkau tetap mengutip taburan rezeki yang ada
di antara rumput-rumput yang di siram embun
yang sebentar lagi akan kering dijilat keras matahari
di bawah serakan daun-daun
yang gugur dirempuh putaran bilah-bilah cuaca
kini merumahkan segala ulat dan serangga entah apa namanya.
wahai, engkau ketitir yang comel tetapi liar
terus-teruslah kita curiga dengan taring dunia yang runcing ini
tetapi sungguh, ketitir yang comel marilah; marilah ke mari
ke tapak tanganku yang kasar, kering dan berselaput debu waktu
marilah ke mari sayangku, usahlah gusar
banyak sekali cerita yang ingin aku bisikkan ke hatimu
marilah walaupun sebentar, usahlah gentar
aku tidak punya senjata api untuk mencabut nyawa sesiapa
aku tidak punya kuasa untuk membangun istana kezaliman
aku tidak punya dinamit untuk membongkar jantung gunung ganang
aku tidak punya jentolak untuk mematahkan kaki-kaki alam
(aku hanya sepertimu, makhluk biasa yang tak upaya
kini diserang kesakitan, demam dan kebingungan)
wahai, engkau ketitir kecil yang comel tetapi penuh curiga
aku hanya ingin mengusap tubuhmu yang kecil molek itu
membelek nasib-nasib yang terlindung di celah-celah bulu pelepahmu
dan bertanya: bagaimana engkau mampu
menyonsong ribut kehidupan ini
tanpa pernah prasangka kepada tuhan?
Gurun Atakama, 7 Ramadan 2020.
8 comments:
sakit-sakit pun masih punya banyak idea. wohaaa...
min,
ketitir koi tok pernoh la pulok ranggoh.. kala merpati tu biaser doh..
letih sembleh je weh...
Kala de kampung dulu rajin juge koi mencari.Sekarang ni tak ande dah..Ngelit je nengok dia turun bermain
sang ketitir janganlah cuai...sang kucing sentiasa memerhatikanmu
ketitir macam tekukur je eh min?
koi igt aok yg nulih...hampisss!!!kakakah!
Post a Comment